">
Senin, 1 Maret, 2021
No Result
View All Result
walimedia.com
Advertisement Banner
  • Home
  • SEPUTAR JABAR
  • BANDUNG RAYA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • EDUKASI
  • RAGAM
walimedia.com
No Result
View All Result

Muradi: Mahasiswa Harus Paham Literatur Politik

Admin Admin
Selasa, 8 Oktober, 2019
in POLITIK, SEPUTAR JABAR
0
Muradi: Mahasiswa Harus Paham Literatur Politik

Prof. Muradi

18
DIBAGIKAN
103
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG, walimedia.com  – Kepala Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof. Muradi menilai literatur politik penting dipahami mahasiswa dalam mengoreksi kinerja pemerintah. Dengan begitu, aspirasi atau tuntutan yang disampaikan akan berdasar pada realitas di lapangan.

Hal tersebut disampaikan Muradi menanggapi aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung rusuh beberapa waktu lalu. Meski bagian dari demokrasi, unjuk rasa mahasiswa dinilai tetap memiliki batas dan massa aksi dituntut lebih memahami isu-isu yang sedang berkembang.

“Inti poinnya memang literasi politik. Membaca, memahami, dan menguliti apa yang menjadi agenda politik dari yang berkembang, bukan sekadar katanya-katanya,” ujar Muradi usai diskusi dan launching Bandung School of Democracy (BSoD) di Second House Bandung, Selasa (08/10/2019).

Muradi menyatakan, kurangnya pemahaman dan literatur politik mahasiswa terhadap suatu isu hanya akan menyebabkan crowd atau gerombolan massa yang tak terkontrol. Hal tersebut terlihat dari aksi unjuk rasa menyoal RKUHP dan UU KPK yang berujung kerusuhan.

“Jadi, kalau soal UU KPK dikaji lebih dalam itu seperti apa, lalu kemudian bicara. Soal RUU KUHAP, ya dikaji itu seperti apa, lalu kita bicara. Kalau tidak, nanti menjadi anarkis karena idenya gak sampai,” kata dia.

Di era demokrasi digital atau e-demokrasi saat ini, paparnya, mahasiswa harus bisa menginventarisir sejauh mana permasalahan berkembang di masyarakat. Dengan begitu, mahasiswa akan lebih memahami substansi dari tuntutan dan aspirasi yang disampaikan.

“Problemnya literatur yang muncul tidak mencerdaskan dan hanya terbawa setting yang berkembang. Saya kira itu pelajaran serius buat mahasiswa agar bisa lebih berkualitas,” tuturnya.(yon)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Tags: #unpad
Beita Sebelumnya

BGS 2019 Berlangsung Sukses

Beita Selanjutnya

Perubahan Nama Jawa Barat Menjadi Pasundan Akan Memperkecil Sejarah Sunda

Beita Selanjutnya
Perubahan Nama Jawa Barat Menjadi Pasundan Akan Memperkecil Sejarah Sunda

Perubahan Nama Jawa Barat Menjadi Pasundan Akan Memperkecil Sejarah Sunda

Gelontorkan 5,2 Miliar, Pemprov Kembali Bangun Command Center

Gelontorkan 5,2 Miliar, Pemprov Kembali Bangun Command Center

Pendataan DPT Masih Menjadi Persoalan KPU Jabar

Pendataan DPT Masih Menjadi Persoalan KPU Jabar

Discussion about this post

Popular Post

  • Honor Anggota Gustug Covid-19 Kota Bandung “Belum Ada Sinyal”

    Honor Anggota Gustug Covid-19 Kota Bandung “Belum Ada Sinyal”

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Dibalik Rencana Revisi UU ITE Terhadap Pasal Draconian

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Ini Penyebab Angka Stunting Meningkat

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Soal Moratorium Swalayan, Azis: Ibarat Aturan Tanpa Taji

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Ketua FAGI Jabar Tanggapi Soal SKB 3 Menteri

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

© 2020 walimedia.com

No Result
View All Result
  • Home
  • SEPUTAR JABAR
  • BANDUNG RAYA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • EDUKASI
  • RAGAM

© 2020 walimedia.com