KABUPATEN BANDUNG I WALIMEDIA – Kejuaraan Taekwondo antar Unit se-Jawa Barat, ITN Open mulai digelar Sabtu sore (25/2/2023) di GOR Sabilulungan, komplek stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Kejuaraan taekwondo yang digelar 25-26 Februari 2023 ini diikuti lebih dari 1.900 atlet dan dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia(TI) Jabar, Divie.
GOR Sabilulungan yang lumayan refresentatif untuk gelaran sebuah kejuaraan, bukan saja dipenuhi oleh peserta kejuaraan, namun juga disesaki para pengantar atlet yang bertanding yang didominasi para ibu-ibu muda, sang pemberi spirit utama bagi anaknya yang tengan bertanding.
Ketua Panitia Pelaksana ITN Open VI, Dadan Ahdian mengatakan, animo masyarakat di kejuaraan ini sangat besar sekali dan orangtuapun sangat mensuport.
“Selain diantar para orangtua, ternyata atlet yang bertandingpun membawa rekan-rekannya. Ini membuktikan bahwa event ini sangat dinantikan baik oleh peserta maupun penonton,” ujar Dadan.
Hingga kejuaraan digelar, lanjut Dadan sudah terdaftar sebanyak 1.935 orang atlet yang akan berpartisipasi pada kejuaraan. Mereka berasal dari 110 unit latihan di 21 pengcab Taekwondo Indonesia kota/kabupaten di Jabar.
“Ada 84 wasit yang akan memimpin kejuaraan ITN Open tahun ini. Hari pertama akan dipertandingan 700 nomor dari total 1800 nomor. Dan setiap hari langsung dilakukan pengalungan medali. Karena itulah dalam dua hari kejuaraan akan langsung selesai,” ungkap Dadan.
Sementara itu pelatih utama ITN, Suryana mengungkapkan, sebagai penyelenggara pihaknya berharap agar kejuaraan ini dapat melahirkan atlet-atlet yang mampu membawa harum kota bandung, Jawa Barat dan indonesia.
“Saya sangat yakin kejuaraan ini dengan quantiiti yang sangat banyak, insya allah akan mendapatkan quality juga,” ujar Suryana.
Dikesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia(TI) Jabar, Divie mengatakan, Kejuaraan ITN Open dari tahun ketahun selalu membawa efek positif untuk kesinambungan prestasi.
Artinya, tutur Divie, lewat kejuaraan ini selalu lahir atlet-atlet potensial, tentu dengan pembinaan yang baik akan lahir nantinya sebuah prestasi.
Divie lantas mengurai soal peluang mempertahankan prestasi cabor taekwondo di PON Aceh dan Sumut tahun depan.
“Satu motivasi saya tanamkan untuk calon-calon atlet Jabar bahwa kita tidak boleh lengah kalau kita ingin berprestasi. Ya intinya itu. Berkaitan dengan KONI Jabar …ya pastilah karena menjelang PON 2024 waktunya pendek,” ujar Divie.
Pelantikan
Taekwondo menurut Divie akan tetap berkonsentrasi dalam membina atlet untuk prestasi di PON, dan iini menjadi pekerjaan bersama rekan-rekan di cabor yang lain.
“Konsekwensinya KONI Jabar akan segera melaksanakan Pelatda dan babak kualifikasi PON. Kejuaraan semakin banyak semakin bagus tapi dengan catatan kualitas harus tetap dikedepankan dan harus sesuai aturan dan mekanismepenjadwalan,”tutur Divie.
Disinggung ihwal pelantikan pengurus Pengprov Taekwondo Jabar yang terkesan lama dilakukan terhitung setelah Divie terpilih menjadi Ketum TI Jabar, Divie mengatakan soal penyebabnya, antara lain ada sedikit miskomunikasi.
“Tapi semuanya sudah clear. saya sudah ngobrol dengan PB bahwa pelantikan akan dilaksanakan setelah lebaran. Meski demikian mandatorynya sudah ada Surat Keputusan (SK). Jadi meski belum dilantik, saya sudah memiliki kewenangan untuk melakukan berbagai kebijakan. Saya pikir pelantikan itu hanya sekadar seremoni saja,” ujar Divie. (den)
Discussion about this post